Tuesday, July 30, 2013

Kreatif dan Dinamis

[arsip] Entry Blog Bulan Puasa Tahun 2005

Yap! Dinamisasi adalah harga mutlak untuk sebuah proses bernama kreativitas, eh sory ya kalo bahasanya agak ngebingungin.. tapi pasti pada mudeng kan? Sory walopun AreeV anak sastra indonesia (yang masih juga belum lulus-lulus), tapi perkara tata bahasa pasti ada lah juga kurangnya. Rasulullah aja yang punya embel-embel ‘nabi dan rasul’ nggak lepas juga dari yang namanya khilaf dan salah, terlebih kita-kita yang bisa dipastikan berlumur khilaf bertabur alpa.. wadaw.. 

Once more.. pokoknya dinamisasi itu musti! Kudu en wajib! Tuh kan pakek tiga kali ta’kid (penguatan-red) tapi Areev gak bisa berbuat apa-apa kalo ngeliat kamar kos Areev yang sempit (kapan2 deh insyaAllah Areev pajang disini) mo dibikin dinamis susyah banget, mana rak buku juga sudah bikin kamar jadi separo doang.. tapi Alhamdulillah.. semuanya emang musti kudu wajib (he2..ta’kid lagi) disyukuri.. ya gak.. 
Nah, maksud Areev disini adalah dinamisasi rumah maya Areev, yap! Blog ini lah.. mana lagi..? so pasti talenta sobatblog semuanya dipastiin meningkat dengan blogwalking ke tetangga2, mencontek script atau belajar dari buku/majalah/tabloid ya gak..?
 
Bangun telat, pahala lenyap..Di bulan suci ini paling sebel kalo bangunnya kesiangan..selain nggak makan sahur (sunah loh..), shalat witir yang dibela-belain buat ditempatkan pas sebelum sahur malah jadi terlewat, belum lagi siangnya yang tentunya jadi lebih laper..
Ya kan..?

Saturday, July 20, 2013

Satu Lawan Satu


Masa kecil memang penuh dengan cerita, baik pengalaman yang kita alami sendiri atau pengalaman teman kita. Salahsatu siswa saya misalnya, sebut saja Zizi. Zizi punya pengalaman yang boleh dibilang langka dan bikin deg-deg serrr superberat. Dia disodori Tuhan suatu peristiwa yang membuatnya susah tidur : Dia melihat teman sekolahnya mengalami kecelakaan yang membuat temannya tadi tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan; kepalanya terpisah dari tubuh. Antara percaya dan tidak saya mencoba membayangkan seberapa keras dan bagian kendaraan apa yang membuat tulang leher bisa putus. Ah, Allah memang Maha Kuasa, kehidupan kita harus selalu bersandar pada-Nya, ingat mati.. ingat mati. Kematian selalu datang dengan caranya sendiri.
 
Lalu apa hubungannya dengan judul di atas? Saya teringat dengan peristiwa anak-anak belasan tahun silam.. Mereka meniru acara SmackDown di TV, dan hasilnya salahsatu di antara mereka meninggal. Nah, masa kecil saya belum ada acara tersebut, tetapi saya ingat, di suatu tempat sepi saya pernah diajak berkelahi satu lawan satu, ya.. satu lawan satu. Puzzle memori saya masih cukup kuat untuk menggambarkan latarnya: di jalan setapak pada ladang perkebunan yang masih cukup liar (dengan berbagai jenis tanaman), dan kondisi jalan setapak tersebut cukup licin. Jika saya dibanting cukup keras dan mengenai batu, maka blog ini, tulisan ini takkan pernah ada. Bisa saja teman saya meninggalkan mayat saya dengan alibi yang masuk akal : jatuh karena lari dan kena batu. Alhamdulillah kejadian itu kira-kira hanya berlangsung satu ronde saja..he2x..

Monday, July 1, 2013

Ketapel yang Hilang


Masa kecil adalah masa-masa yang menyenangkan. Masa yang penuh dengan permainan-permainan. Derai tawa teman-teman sebaya. Berlari-larian. Melompat kesana-kemari. Masih ingat dalam ingatan saya, permainan-permainan tradisional yang pernah saya ikuti dulu. Gobag sodor, nama permainan ini katanya dari bahasa Inggris: go back so.. "dorr..!" Benthikan, pake kayu dan mirip-mirip kasti. Permainan Brek, huruf e-nya diucapkan seperti kata "cek" entah kenapa dinamakan seperti itu, atau karena dari bahasa Inggris juga; break? atau brick? yang jelas permainan dilakukan dengan membuat kotak-kotak besar di tanah atau di lantai yang membentuk pola tertentu kemudian dengan membolak-balik 'gacuk' yang berupa potongan genting atau keramik lalu dilewati dengan kaki satu persatu sampai selesai. Agak membingungkan ya deskripsinya? Tapi tentu Anda juga masih ingat bukan? Mobil-mobilan jaman dulu dibuat dari kulit jeruk dan yang lainnya. Saya dan teman-teman di desa pernah juga membuat mobil-mobilan dari ujung tangkai daun pohon kelapa (wah saya bingung
namanya apa). Mobil mainan itu kemudian bisa 'berjalan' mulus di atas tanah karena memang tanpa roda. Aneh memang. Tapi itu yang saya ingat. Mobil mainan itu kalo dipermak habis-habisan mirip seperti mobilnya batman yang memanjang tapi tanpa roda.
 
Lalu Era pun Berubah
Berondongan teknologi informasi telah membuat anak-anak jaman sekarang lebih suka melototi layar-layar itu. Layar gameboard, Nintendo, Playstation, hape, tablet, netbook, laptop hingga TV touchscreen. Termasuk anak saya, yang baru 2,5 tahun sudah bisa memainkan angry birds di komputer. Hmm, ada rasa yang hilang. Romantisme permainan-permainan masa kecil seolah tak bisa kembali lagi. Meskipun begitu, saya yakin, di belahan dunia sana, di pelosok-pelosok desa sana, ada banyak kelompok-kelompok anak kecil yang dengan penuh keceriaan mempertahankan tradisi-tradisi itu. Semoga.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...