
Wednesday, January 4, 2017
Sublimasi Imaji Part 1

Sunday, January 1, 2017
Cublak-cublak Suweng
Masih ingat permainan saat kita masih kecil dan biasanya dilakukan pas terang bulan ?
Beberapa anak ikut bermain, satu anak duduk telungkup seperti posisi sujud dan memejamkan matanya sementara anak2 lainnya duduk mengitarinya lalu tangan anak tsb dalam posisi menengadah menunggu giliran sebuah batu kerikil yg nanti akan jatuh dalam salah satu genggaman tangan seorang anak. Sambil menggilir batu tsb anak2 menyanyikan lagu ini.
_Cublak-cublak suweng,_🎵
_suwenge teng gelenter,_ 🎵
_mambu ketundhung gudel,_🎵
_pak empo lera-lere,_ 🎵
_sopo ngguyu ndhelikake,_🎵
_Sir-sir pong dele kopong,_🎵
_Sir-sir pong dele kopong,_🎵
_sir-sir pong dele kopong._🎵
*MAKNA TEMBANG CUBLAK-CUBLAK SUWENG*
Lagu karya *Sunan Giri*
Berikut ini Makna lagu dolanan Cublak-Cublak Suweng yg menakjubkan :
_*“Cublak-cublak suweng”*_
Artinya tempat Suweng.
Suweng adalah anting perhiasan wanita.
Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga adalah di hati, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejatine ono) Sing ono ning ati Mung Allah.
_*“Suwenge teng gelenter”*_
Artinya suweng berserakan.
Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati Dan kebahagiaan itu sudah ada berserakan di sekitar manusia dan udah ada pada Diri manusia.
berupa rasa syukur, nrimo ing pandum, RIDHO ING TAQDIR.
_*“Mambu ketundhung gudel”*_
Mambu (baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau).
Maknanya, banyak orang berusaha mencari kebahagiaan sejati itu. Bahkan orang2 bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dg penuh nafsu, ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.tapi yg ia dapat hanya caci maki
_*“Pak empo lera-lere”*_
Pak empo (bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri).
Orang2 bodoh itu mirip orang tua ompong yg kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka gunakan harta untuk memuaskan hawa nafsu (diperbudak nafsu syetan) yg mencelakakan dia di dunia dan akherat.
_*“Sopo ngguyu ndhelikake”*_
Sopo ngguyu (siapa tertawa) Ndhelikake (dia yang menyembunyikan).
Menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yg menemukan Tempat Kebahagiaan Sejati atau harta sejati.
Dia adalah orang yg selalu tersenyum dlm menghadapi setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah2 kehidupan yg sulit dan menjepit.Karena selalu ingat scenario Allah dibalik semua kejadian.
_*“Sir-sir pong dele kopong”*_
Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi).
Artinya di dalam hati nurani yang kosong.
Maknanya bahwa untuk sampai kepada Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari kecintaan harta benda duniawi yg berlebihan mengosongkan diri keinginan selain memperoleh Ridlo Allah, tersenyum sumeleh, rendah hati, tidak merendahkan orang lain, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam hati nuraninya Dengan mengingat Allah dlm segala kejadian.
Secara garis besar makna filosofi dari lagu dan permainan ini bisa ditafsirkan sbb:
_Untuk mencari kebahagian (harta) janganlah menuruti keinginan hawa nafsu, serakah, tamak dan gelap mata; tetapi hendaknya selalu merujuk ke hati nurani yang bersih dat I keinginan nafsu. Dengan hati nurani akan lebih mudah menemukannya, tidak tersesat, dan kebahagiaan itu akan melimpah serta membawa berkah bagi si pemilik dan orang banyak._
** monģgo direnungi lan di pahami biar bisa menggapai kebahagiaan sejati yaitu senantiasa bersama Allah sejak didunia ini hingga di akhirat.
Selamat beraktifitas..❤❤💪💪💪💪
Tuesday, November 29, 2016
Keluarga Pilar Utama Pendidikan
Tidak syak bahwa orang tua adalah teladan bagi anak-anaknya. Maka kesholehan orang tua pun mempunyai andil besar dalam usaha untuk mewujudkan kesholehan anak. Oleh karena itu, ketika Maryam datang kepada kaumnya dengan membawa Isa yang masih bayi, dengan serentak mereka mengingkarinya. Hal ini dikarenakan bahwa orang tua Maryam adalah orang-orang yang sholeh yang terjauhkan dari perbuatan keji yang mereka sangkakan kepada Maryam.
Alloh w berfirman:
فَأَتَتۡ بِهِۦ قَوۡمَهَا تَحۡمِلُهُۥۖ قَالُواْ يَٰمَرۡيَمُ لَقَدۡ جِئۡتِ شَيۡٔٗا فَرِيّٗا ٢٧ يَٰٓأُخۡتَ هَٰرُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ ٱمۡرَأَ سَوۡءٖ وَمَا كَانَتۡ أُمُّكِ بَغِيّٗا ٢٨ فَأَشَارَتۡ إِلَيۡهِۖ قَالُواْ كَيۡفَ نُكَلِّمُ مَن كَانَ فِي ٱلۡمَهۡدِ صَبِيّٗا ٢٩
“Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina." [QS. Maryam: 28-29]
Imam As-Sa’diy mengatakan dalam tafsir ayat ini: “Yang demikian itu (yakni sebab pengingkaran mereka terhadap Maryam) dikarenakan suatu keturunan pada mayoritasnya mengambil dari (orang tua) pada kesholehan maupun kebalikannya. [Tafsir As-Sa’diy: 492]
🔵Diriwayatkan dari Abdulloh bin Buroidah, berkata: “Ayahku melihat manusia, sebagiannya lewat di depan sebagian yang lain yang sedang sholat, maka beliau berkata: “Engkau akan melihat anak-anak mereka apabila telah besar akan mengatakan: “Sesungguhnya kami dapati bapak-bapak kami perbuatannya demikian.” [Mushonnaf Ibni Abi Syaibah: 1/ 282-283]
Demikian pula dalam menuntut ilmu. Apabila orang tua ingin menjumpai anak-anak semangat dalam menuntut ilmu dan menjadi pengembannya, maka hendaknya dia pun menghiasi dirinya dengan perkara tersebut.
🔵Al-Fudhoil bin ‘Iyadh berkata: “Malik bin Dinar melihat seorang laki-laki yang jelek sholatnya, maka beliaupun berkata: “Betapa kasihannya aku kepada keluarganya…”
Dikatakan kepada beliau: “Wahai Abu Yahya, orang tersebut jelek sholatnya, tapi engkau malah kasihan terhadap keluarganya?! Beliaupun menjawab: “Sesungguhnya dia adalah tetua mereka, dan darinyalah mereka belajar. (Kalau yang mengajari demikian keadaan sholatnya, maka bagaimana dengan keluarganya?!)” [Al-Hilyah: 2/ 383]
Telah kita lewati di depan bahwa Alloh memerintahkan kepada kita untuk menjaga diri-diri kita sebelum yang lainnya dari api neraka.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا ….٦
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...” [At-Tahriim: 6]
Jangan sampai seseorang memerintahkan kepada anak kebaikan tapi malah membiarkan dirinya bergelimang dosa dan kemaksiatan.
Alloh telah berfirman:
۞أَتَأۡمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلۡبِرِّ وَتَنسَوۡنَ أَنفُسَكُمۡ وَأَنتُمۡ تَتۡلُونَ ٱلۡكِتَٰبَۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ ٤٤
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab? Tidaklah kamu itu berpikir?!” [QS. Al-Baqoroh: 44]
Sungguh, seorang yang demikian ini dikhawatirkan mendapatkan kemurkaan yang dahsyat dari Allohw, sebagaimana dalam firman Nya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفۡعَلُونَ ٢ كَبُرَ مَقۡتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُواْ مَا لَا تَفۡعَلُونَ ٣
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” [As-Shoff: 2-3]
Ketahuilah, bahwa kesholehan orang tua merupakan sebab penjagaan Alloh terhadap keturunannya. Walaupun orang tua tersebut telah meninggal. Hal ini sebagaimana yang Alloh tunjukkan pada kisah perjalanan Nabi Musa bersama Nabi Khidhir ketika melewati sebuah tembok yang hampir roboh, maka merekapun segera memperbaikinya walau tanpa mendapat imbalan sedikitpun. Dan ketika Nabi Musa bertanya tentang sebab pendorong perbuatan tersebut, Nabi khidhir menjawab:
وَأَمَّا ٱلۡجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَٰمَيۡنِ يَتِيمَيۡنِ فِي ٱلۡمَدِينَةِ وَكَانَ تَحۡتَهُۥ كَنزٞ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَٰلِحٗا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبۡلُغَآ أَشُدَّهُمَا وَيَسۡتَخۡرِجَا كَنزَهُمَا رَحۡمَةٗ مِّن رَّبِّكَۚ وَمَا فَعَلۡتُهُۥ عَنۡ أَمۡرِيۚ ذَٰلِكَ تَأۡوِيلُ مَا لَمۡ تَسۡطِع عَّلَيۡهِ صَبۡرٗا ٨٢
“Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Robb-mu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Robb-mu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya." [QS. Al-Kahfi: 82]
🔵Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata: “Maka sebagai bentuk kesyukuran Alloh kepada seorang bapak yang sholeh tersebut adalah dengan mengasihi anak-anaknya. Dan ini merupakan berkah dari kesholehan yang ada pada orang tua, sehingga Alloh menjaga anak-anaknya.” [Tafsir Al-‘Utsaimin- al Kahfi: 123]
✒Abu Zakaria Irham -
"Metode Salaf dalam Mendidik Anak"
Friday, October 28, 2016
Mengajar Ala Rasulullah SAW
*20 Metode Mengajar Super Keren dari Rasulullah SAW*
Rasulullah SAW adalah Uswatun Hasanah (Role Model) bukan hanya bagi Kaum Muslimin, namun juga ummat manusia. itulah mengapa Michael H. Hart dalam bukunya 100 orang yang paling berpengaruh dalam sejarah menjadikan Muhammad SAW sebagai orang nomor 1 sejagad.
Beliau menjadi contoh yang baik dalam seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Beliau Pengajar yang sangat Luar Biasa.
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec dalam bukunya Muhammad SAW The Super Leader Super Manager menuliskan 20 metode dan teknik pengajaran sebagai 'holistic learning methods' yang diambil dari Sirah Rasulullah SAW. Inilah 20 metode tersebut :
1. *Learning Conditioning* (meminta diam untuk mengingatkan, menyeru secara langsung dan perintah untuk menyimak dan diam dengan cara tidak langsung);
2. *Active Interaction* (interaksi pendengaran : teknik berbicara, tidak bertele-tele pada ucapan dan tidak terlalu bernada puitis, memperhatikan intonasi, diam sebentar ditengah-tengah penjelasan; interaksi pandangan : eye contact dalam mengajar, memanfaatkan ekspresi wajah, tersenyum);
3. *Applied-Learning* (metode praktikum yang diterapkan oleh guru dan yang dilakukan oleh siswa);
4. *Scanning and Levelling* (memahami siswa secara individu sesuai tingkat kecerdasannya);
5. *Discussion and Feed-back* (metode yang logis dalam memberikan jawaban dan membuat contoh sederhana yang mudah dipahami);
6. *Story Telling* (bercerita);
7. *Analogy and Case Study* (memberikan perumpamaan dan studi kasus nyata di sekitar kehidupan);
8. *Teaching and Motivating* (meningkatkan gairah belajar dan rasa keingintahuan yang tinggi);
9. *Body Language* (membuat penyampaiannya bertambah terang, lebih pasti dan jelas; menarik perhatian pendengar dan membuat makna yang dimaksud melekat pada pikiran; mempersingkat waktu);
10. *Picture and Graph Technology* (penjelasan diperkuat dengan gambar atau tulisan);
11. *Reasoning and Argumentation* (mengungkapkan alasan akan memperjelas sesuatu yang sulit dan berat agar dipahami oleh siswa);
12. *Self Reflection* (memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab sendiri suatu pertanyaan agar siswa dapat mengoptimalkan kerja otak dan mengasah pikiran);
13. *Affirmation and Repetition* (pengulangan kalimat dan ucapan nama);
14. *Focus and Point Basis* ( menggunakan teknik berdasarkan rumusan-rumusan besar atau poin akan membantu siswa dalam menyerap ilmu dan menjaganya dari lupa);
15. *Question and Answer Method* (teknik bertanya untuk menarik perhatian pendengar dan membuat pendengar siap terhadap apa yang akan disampaikan kepadanya);
16. *Guessing with Question* (penting untuk memperkuat pemahaman dan memperbesar keingintahuan);
17. *Encouraging Student to Ask* (guru memberikan kesempatan dan motivasi kepada siswa untuk berani mengajukan pertanyaan : bertanya dapat menghapus kebodohan serta memperbaiki pemahaman dan pemikiran dan menjadi alat evaluasi guru atas cara penyampaian pelajarannya);
18. *Wisdom in Answering* question (menyikapi orang-orang yang mengajukan pertanyaan sesuai dengan tingkat pengetahuannya; menyikapi si penyanya dengan sikap yang bermanfaat baginya);
19. *Commenting on Student Answer* (memberikan komentar terhadap jawaban siswa);
20. *Honesty* (seorang guru harus menanamkan sikap mulia berani mengakui ketidaktahuan ke dalam diri siswanya. ucapan 'aku tidak tahu adalah bagian dari ilmu')
Semoga bermanfaat👍👍👍
Monday, September 26, 2016
Ada Kata-kata, Ada Sahabat
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.
Sunday, July 31, 2016
Hentakkan Kakimu!
Dalam hidup, setiap orang punya harapan dan impian. Harapan itu berbeda satu sama lain, harapan pekerjaan, rumah tangga, kehidupan, semuanya punya level masing-masing sesuai pengetahuan yang dimiliki. Tetapi impian kita, dalam kehidupan ini sebenarnya sama : meraih kebahagiaan. Nah, kebahagiaan itulah yang sebenarnya bisa kita sederhanakan!
Lihatlah foto di atas! Betapa pulasnya kucing itu, kita akan menyimpulkan bahwa kucing itu terlepas dari segala macam permasalahan. Walaupun kita tahu betapa berbedanya manusia dan kucing, tetapi paling tidak kita bisa berupaya, bahwa untuk tidur pulas, kita harus terbebas dari masalah. Sejenak melupakan masalah-masalah. Menyandarkan masalah-masalah pada sang Pencipta!
Betapa bahagianya ketika kita bisa terbebas dari belenggu masalah, betapa bahagianya ketika kita bisa memandang kehidupan sebagai satu nikmat yang harus dirasakan dan disyukuri. Kita rasakan nikmat-nikmat itu sampai relung hati. Kita syukuri nikmat-nikmat itu dengan beribadah.
Life is so short. Ungkapan terkenal ini harus kita maknai sebagai pengingatan bagi kita, bahwa hidup harus berbuat! Hidup harus memberikan makna! Hidup harus bisa memberikan manfaat! So, lets do it! Langkahkan kaki kita menuju hidup yang baik! Hidup yang penuh manfaat.
Wednesday, April 20, 2016
Ibu Saya dan Kartini
![]() |
Suasana belakang rumah ortu saya |